Profil Desa Kaliurip
Ketahui informasi secara rinci Desa Kaliurip mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Kaliurip di Purwojati, Banyumas, ialah perpaduan unik antara wisata alam, religi, dan industri. Dikenal dengan pesona Curug Nangga, petilasan Syekh Ngabdoul Iman, dan sentra industri kayu, desa ini menawarkan potret desa yang produktif dan berdaya.
-
Daya Tarik Ganda
Desa ini memiliki dua destinasi unggulan yang kontras namun saling melengkapi: keindahan alam spektakuler Curug Nangga (Air Terjun Tujuh Tingkat) dan nilai spiritual dari Petilasan Syekh Ngabdoul Iman sebagai pusat wisata religi.
-
Sentra Industri Kayu
Kaliurip merupakan pusat penting bagi industri pengolahan kayu di wilayah Banyumas, dengan puluhan pengusaha dan perajin yang memproduksi berbagai macam produk kayu berkualitas, menjadikannya pilar utama ekonomi desa.
-
Kekayaan Hasil Bumi
Selain industri, desa ini juga dikenal sebagai penghasil komoditas perkebunan bernilai ekonomi tinggi, terutama buah duku dan cengkih, yang menopang perekonomian agraris masyarakatnya.

Menyelinap di antara kontur perbukitan hijau Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Desa Kaliurip hadir sebagai sebuah entitas wilayah yang unik, memadukan pesona alam pedesaan dengan denyut industri dan spiritualitas yang kental. Dengan luas administratif mencapai 3,25 kilometer persegi, desa ini menjadi tempat tinggal bagi 5.341 jiwa penduduk. Angka tersebut menghasilkan kepadatan populasi sekitar 1.643 jiwa per kilometer persegi, menandakan sebuah komunitas yang padat dan dinamis. Kaliurip bukan sekadar desa agraris biasa; ia merupakan sebuah mozaik kehidupan di mana gemericik air Curug Nangga berpadu dengan deru mesin industri pengolahan kayu dan lantunan doa dari para peziarah di petilasan bersejarah.
Di bawah kepemimpinan pemerintah desa yang visioner, Kaliurip secara cermat mengelola dan mengembangkan aset-asetnya yang beragam. Sektor pertanian yang menjadi warisan, industri yang menjadi tumpuan ekonomi modern, serta potensi pariwisata alam dan religi yang mulai dilirik, semuanya dirajut menjadi satu kesatuan visi untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Desa ini menjadi studi kasus menarik tentang bagaimana sebuah wilayah pedesaan mampu melakukan diversifikasi potensi tanpa harus meninggalkan akar budayanya.
Bentang Alam dan Tata Kelola Pemerintahan
Secara geografis, Desa Kaliurip dianugerahi bentang alam yang menawan dan bervariasi. Sebagian besar wilayahnya merupakan dataran bergelombang dan perbukitan yang subur, menjadikannya lahan ideal untuk pertanian. Keberadaan aliran sungai yang jernih tidak hanya berfungsi sebagai sumber irigasi vital bagi persawahan, tetapi juga membentuk salah satu daya tarik alam paling memukau di Banyumas, yaitu Curug Nangga. Lokasinya yang berada di bagian barat Kabupaten Banyumas memberikan akses yang relatif mudah dari pusat-pusat keramaian, menjadikannya destinasi yang potensial untuk terus dikembangkan.
Roda pemerintahan Desa Kaliurip berpusat di balai desa, yang berfungsi sebagai pusat administrasi, pelayanan publik dan koordinasi pembangunan. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa, segenap jajaran perangkat desa—mulai dari Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur), hingga Kepala Seksi (Kasi)—bekerja secara sinergis untuk menjalankan program-program yang telah direncanakan. Pemerintahan desa menjalin kemitraan strategis dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk memastikan setiap kebijakan yang diambil bersifat transparan, akuntabel, dan sesuai dengan aspirasi masyarakat.
Untuk memastikan efektivitas pelayanan dan pemerataan pembangunan, wilayah administratif Kaliurip terbagi ke dalam beberapa dusun, puluhan Rukun Tetangga (RT), dan Rukun Warga (RW). Struktur hierarkis ini memungkinkan pemerintah desa untuk menjangkau hingga ke unit komunitas terkecil, memfasilitasi komunikasi dua arah, dan mempercepat respons terhadap berbagai dinamika sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Keberhasilan tata kelola ini tercermin dari suasana desa yang kondusif dan partisipasi warga yang aktif dalam berbagai kegiatan pembangunan.
Pilar Ekonomi: Pertanian, Industri Kayu, dan Wirausaha Lokal
Kekuatan ekonomi Desa Kaliurip ditopang oleh tiga pilar utama yang saling melengkapi: pertanian, industri pengolahan kayu, dan semangat kewirausahaan di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sektor Pertanian dan Perkebunan: Sebagai basis ekonomi tradisional, sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung bagi sebagian warga Kaliurip. Lahan persawahan yang subur menghasilkan komoditas padi sebagai tanaman utama. Di luar itu, perkebunan menjadi sumber pendapatan yang signifikan. Desa ini dikenal sebagai salah satu penghasil buah duku dan cengkih di wilayah Purwojati. Saat musim panen tiba, aroma khas cengkih yang dijemur di halaman-halaman rumah menjadi pemandangan umum, menandakan denyut ekonomi yang bersumber dari kekayaan alam.
Sentra Industri Pengolahan Kayu: Salah satu ciri khas paling menonjol dari Desa Kaliurip adalah keberadaannya sebagai sentra industri pengolahan kayu. Puluhan pengusaha kayu, dari skala rumahan hingga menengah, tersebar di berbagai sudut desa. Mereka memiliki keahlian turun-temurun dalam mengolah kayu gelondongan menjadi berbagai produk bernilai tinggi, seperti kusen, daun pintu, jendela, hingga furnitur. Industri ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja yang luas bagi warga lokal, tetapi juga telah membangun reputasi Kaliurip sebagai pemasok produk kayu berkualitas di kawasan Banyumas dan sekitarnya. Aktivitas bongkar muat kayu dan suara mesin penggergajian menjadi bagian dari ritme kehidupan ekonomi desa ini.
UMKM dan Produk Unggulan: Di samping industri kayu, semangat wirausaha juga tumbuh subur di kalangan masyarakat, terutama kaum perempuan. Berbagai UMKM yang bergerak di bidang kuliner dan kerajinan turut meramaikan lanskap ekonomi desa. Produksi makanan ringan seperti keripik, kue tradisional, serta produk olahan lainnya menjadi sumber pendapatan tambahan yang penting bagi keluarga. Pemerintah desa dan lembaga terkait terus mendorong pengembangan UMKM melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan agar produk-produk lokal ini memiliki daya saing yang lebih kuat di pasaran.
Daya Tarik Wisata Alam dan Religi
Keunikan Desa Kaliurip tidak berhenti pada pilar ekonominya, tetapi juga pada potensi pariwisata yang dimilikinya. Desa ini menawarkan dua destinasi utama dengan karakter yang sangat berbeda, yaitu wisata alam dan wisata religi.
Curug Nangga: Pesona Air Terjun Tujuh Tingkat: Curug Nangga adalah ikon pariwisata Desa Kaliurip yang telah dikenal luas. Keistimewaan air terjun ini terletak pada formasi tujuh tingkatannya yang mengalir deras di antara tebing bebatuan dan rimbunnya pepohonan, menciptakan pemandangan yang spektakuler. Nama "Nangga" sendiri dalam bahasa Jawa berarti "tangga," merujuk pada undakan-undakan air terjun tersebut. Destinasi ini menjadi magnet bagi para pencinta alam, fotografer, dan wisatawan yang ingin melepaskan penat dari hiruk pikuk perkotaan. Keberadaan Curug Nangga memberikan dampak ekonomi langsung bagi warga sekitar melalui penyediaan jasa parkir, warung makan, dan pemandu lokal.
Wisata Religi Petilasan Syekh Ngabdoul Iman: Selain keindahan alam, Kaliurip juga menyimpan sisi spiritual yang mendalam. Di desa ini terdapat sebuah petilasan yang diyakini sebagai tempat peristirahatan Syekh Ngabdoul Iman, seorang tokoh penyebar agama Islam yang dihormati. Lokasi ini menjadi tujuan ziarah bagi banyak orang dari berbagai daerah yang datang untuk berdoa, mengenang sejarah, dan mencari ketenangan batin. Keberadaan petilasan ini menjadikan Kaliurip sebagai salah satu titik penting dalam peta wisata religi di Kabupaten Banyumas, menambah dimensi spiritual dalam karakter desa.
Visi Pembangunan dan Prospek Masa Depan
Menghadapi tantangan zaman, Desa Kaliurip terus berbenah dan merumuskan visi pembangunan jangka panjang. Fokus utama diarahkan pada pengembangan yang berkelanjutan, di mana kemajuan ekonomi dapat berjalan selaras dengan pelestarian lingkungan dan kearifan lokal. Beberapa agenda prioritas yang menjadi fokus pemerintah desa antara lain:
- Pengembangan Pariwisata Profesional: Meningkatkan tata kelola destinasi wisata Curug Nangga dan Petilasan Syekh Ngabdoul Iman. Ini mencakup perbaikan infrastruktur penunjang, peningkatan standar pelayanan, promosi digital yang lebih masif, dan pemberdayaan masyarakat lokal sebagai subjek utama dalam industri pariwisata.
- Penguatan Industri Lokal: Memberikan dukungan penuh kepada para pengusaha kayu dan pelaku UMKM melalui fasilitasi akses permodalan, inovasi produk, dan perluasan jaringan pemasaran. Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal dan daya saing di pasar yang lebih luas.
- Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia: Berinvestasi dalam program-program pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi generasi muda agar mereka mampu menjadi motor penggerak inovasi dan pembangunan desa di masa depan.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah desa, pelaku usaha, tokoh masyarakat, dan seluruh warga, Desa Kaliurip memiliki prospek cerah untuk menjadi desa yang maju, mandiri, dan berkarakter. Perpaduan harmonis antara alam, industri, dan spiritualitas bukan hanya menjadi identitas, tetapi juga modal terbesar untuk melangkah menuju masa depan yang lebih sejahtera.